Rusunawa di DKI Bakal Dilengkapi Fasilitas Umum
Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta kembali akan melaksanakan program pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dengan konsep flat terpadu pada tahun ini. Melalui program flat terpadu, rusunawa di Jakarta tak hanya menyediakan hunian, tapi juga dilengkapi sejumlah fasilitas umum seperti pasar traditional dan klinik kesehatan.
Fasilitas umum yang disediakan di rusun seperti pasar tradisional nantinya bisa dijadikan sumber pemasukan warga korban penggusuran
Rencananya, program flat terpadu akan diterapkan di Rusunawa Daan Mogot, sebagai pilot project. "Kami akan mulai di Daan Mogot. Rusun itu akan jadi percontohan program flat terpadu," ujar Ika Lestari Adji, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Senin (19/1).
Maret, Warga Kampung Pulo Direlokasi ke RusunawaDikatakan Ika, dipilihnya Rusunawa Daan Mogot sebagai pilot project program flat terpadu karena rusunawa tersebut merupakan yang terbesar di DKI Jakarta dengan kapasitas mampu menampung 640 Kepala Keluarga (KK) dan memiliki delapan blok.
Selain klinik kesehatan dan pasar tradisional, kata Ika, di rusunawa tersebut rencananya juga akan dibangun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sarana bermain anak, taman serta fasilitas umum lainnya.
"Nanti kita juga upayakan sediakan fasilitas umum lainnya seperti taman, PAUD, tempat bermain anak dan mesin ATM," katanya.
Ia mengutarakan, fasilitas umum yang disediakan di rusunawa ini bertujuan mengembalikan taraf hidup layak bagi penghuni rusun. Khususnya, bagi para penghuni rusun yang menjadi korban penggusuran atau relokasi dari bantaran kali dan sungai.
"Fasilitas umum yang disediakan di rusun seperti pasar tradisional nantinya bisa dijadikan sumber pemasukan warga korban penggusuran," ujarnya.
Menurut Ika, program flat terpadu di Rusunawa Daan Mogot ditargetkan dapat direalisasikan pada triwulan kedua tahun ini. Bersamaan dengan itu, pihaknya akan fokus merampungkan administrasi kependudukan para penghuni di rusun tersebut.
"Ini memang tidak bisa dikerjakan terburu-buru, karena kami khawatir, kalau identitas mereka tidak disegerakan, nanti ada lagi penghuni rusun yang nakal dan jual unit rusun," ungkapnya.
Ia menambahkan, pada tahun ini pihaknya secara perlahan akan menerapkan program flat terpadu dan membangun 2.000 unit rusun baru di seluruh wilayah Jakarta. Adapun anggaran yang diajukan dalam APBD DKI tahun 2015 untuk merealisasikan program tersebut sebesar Rp 2 triliun.
"Lahan sudah aman, yang kita sudah dapat itu di Rawa Bebek sama KS Tubun," tandasnya.